Dimas Raditya Wisnu
Susu kental manis (SKM) telah menjadi perbincangan yang hangat dalam masyarakat. Namun, di balik kenikmatannya, produk ini memiliki kontroversi yang tak terelakkan.
Apa Sebenarnya Susu Kental Manis?
SKM adalah produk susu yang melalui proses penghilangan sebagian besar air dari susu sapi, meninggalkan tekstur kental yang diperkaya dengan gula. Sensasi manisnya memang menggugah selera.
Tetapi, proses pengolahan ini mengurangi protein dan lemak, sehingga membuatnya kurang layak disebut ‘susu'. Umumnya digunakan sebagai campuran makanan atau minuman, namun, manfaatnya belum tentu sebanding dengan rasa manisnya.
Peringatan Kesehatan Terkait Konsumsi SKM
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan bahwa SKM bukanlah produk susu yang memberikan nutrisi yang memadai. Penggunaannya sebaiknya tidak dilakukan secara rutin, terutama untuk bayi dan anak-anak.
Mengapa SKM Berbeda dari Susu Sapi?
Proses penguapan air dan penambahan gula membuat SKM memiliki kadar protein yang rendah dan kandungan gula serta kalori yang tinggi. Hal ini jauh berbeda dengan kandungan gizi susu sapi segar.
Kandungan Gizi yang Berbeda Jauh
Perbandingan kandungan gizi antara SKM dan susu sapi segar memperlihatkan perbedaan signifikan. SKM memiliki kadar kalori lebih tinggi dengan lemak yang dominan, sedangkan susu sapi segar memiliki perbandingan yang lebih seimbang antara lemak, karbohidrat, dan protein.
Bahaya Konsumsi Berlebihan SKM
Banyak yang salah menganggap SKM setara dengan susu sapi. Beberapa bahayanya termasuk risiko kesehatan akibat konsumsi berlebihan gula, terutama pada anak-anak. Produk ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Kesimpulan
Susu kental manis sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. Gunakan dengan bijak sebagai campuran makanan atau minuman untuk menghindari risiko kesehatan akibat konsumsi berlebihan.
Rekomendasi Produk dari Kami :
Krimer kental manis.
Mengandung vitamin dan protein yang baik untuk tubuh.
Dapat ditambahkan pada minuman kopi atau teh.
